MATIUS 25 : 1 - 14
Roma 12:11 “Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.”
Kehidupan Kerajaan yang kedua berbicara mengenai Minyak atau Urapan.
Perumpamaan tentang gadis yang bijaksana dan gadis yang bodoh lebih
fokus bukan kepada pelita tetapi kepada minyak (urapan).
Mengidentifikasikan tentang kehadiran Tuhan yang nyata atas hidup kita.
Seringkali kita menjadi lelah dan api kita mulai
padam karena minyak kita sudah habis. Kenapa minyak atau urapan bisa
habis? Karena kita tidak membawanya dalam hidup kita.
Sering kali kita
lebih mengandalkan pengalaman dan kemampuan kita dalam menjalani
kehidupan kita setiap hari, dan tanpa disadari kehidupan yang melekat
dengan Roh Kudus menjadi hilang. Padahal Kehidupan Kerajaan selalu
berbicara tentang minyak yang membuat api kita selalu menyala-nyala.
Kemudian mengapa minyak menjadi habis, karena kita seringkali menganggap
enteng tentang dosa (kompromi), dan sikap kita yang salah terhadap
janji Tuhan atas hidup kita.
Kehidupan Kerajaan selalu identik dengan
minyak yang tidak pernah habis dan api yang menyala-nyala untuk melayani
Sang Raja. Semua dimulai dari persekutuan kita dengan Roh Kudus yang
tidak pernah terputus, dan sikap hati kita yang benar terhadap apa yang
Allah lakukan dalam hidup kita. Hari ini saya ingin mengajak setiap kita
untuk selalu membawa minyak yang adalah Roh Kudus ke dalam hidup kita.
Roh Kudus adalah Roh yang diberikan Allah kepada kita untuk selalu
menyertai kita, Dia adalah Roh Kudus yang selalu menggambarkan kehadiran
Allah yang nyata atas hidup kita. Bila Dia ada maka mujizat pasti
terjadi, yang sakit pasti sembuh, dan banyak orang akan merasakan
kehadiran Tuhan secara nyata melalui hidup kita. Amin.
Sumber Facebook @Gkkd Jakarta
No comments:
Post a Comment