Semua pekerjaan
sehari-hari bisa bersifat suci. Alkitab mengatakan dalam Amsal 14:23,
"Dalam tiap jerih payah ada keuntungan." Pekerjaan kita hendaknya
merupakan berkat, bukan sumber kebosanan; merupakan kehormatan, bukan
pekerjaan yang menjemukan; merupakan pekerjaan yang berarti, bukan
pekerjaan yang tidak menarik.
Secara tidak wajar kita telah membagi-bagi pekerjaan menjadi yang
duniawi dan yang suci, tetapi Alkitab tidak mengatakan demikian.
Pekerjaan kita seharusnya menjadi tempat kita melayani Tuhan Yesus.
Tempat kita bekerja harus merupakan tempat ibadah kita dan tempat kita
menaruh pelita kita untuk menjadi saksi.
Pada waktu Paulus menulis kepada orang-orang di Efesus tentang
pekerjaan, dia berkata, "Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia
dengan takut dan gentar, dan dengan tulus hati, sama seperti kamu taat
kepada Kristus." (Efesus 6:5)
Itu berarti bahwa setiap orang Kristen hendaknya menganggap
pekerjaannya suci. Kita perlu menyadari bahwa ketika kita pergi bekerja,
kita bekerja bukan hanya untuk majikan kita tetapi juga untuk Yesus.
Sebagai seorang pendeta saya telah melihat banyak orang yang ingin
meninggalkan pekerjaan mereka agar mereka bisa masuk dalam "pelayanan
Kristen sepenuhnya". Menurut mereka, ini berarti menjadi pendeta atau
penginjil atau staf dalam suatu organisasi Kristen. Tuhan memanggil
orang-orang untuk melakukan pekerjaan semacam ini, dan ini baik sekali.
Namun bagaimanapun hal itu tidak menjadikan pekerjaan ini lebih suci
daripada pekerjaan lain.
Dalam Perjanjian Baru dikatakan bahwa setiap hari adalah hari yang
kudus, setiap tempat adalah suci, dan setiap perbuatan merupakan
pelayanan rohani jika seorang hidup dan berjalan di dalam Roh. Jika kita
tidak mengerti hal itu, maka kita akan tidak senang dalam pekerjaan
kita. Dan kita tidak mau menyadari bahwa Tuhan ingin kita melayani Dia
di mana pun kita berada.
Pekerjaan kita merupakan tempat yang terbaik untuk bersaksi bagi
Yesus dan melayani-Nya. Berikut ini beberapa petunjuk tentang bagaimana
kita melakukannya:
Jangan sombong.
Dalam Matius 5:16 Yesus berkata, "Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."
Dalam Matius 5:16 Yesus berkata, "Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."
Pekerjaan merupakan tempat menaruh pelita yang bagus sekali, tetapi
terang kita harus bercahaya, bukan semakin meredup. Orang lain harus
melihat terang itu bukan pelitanya. Orang yang menganggap diri benar
selalu menjengkelkan di mana-mana, tetapi khususnya dalam pekerjaan.
Jangan suka mengomel.
Jangan selalu bicara dengan tinggi hati kepada mereka yang belum diselamatkan yang ada di sekitar saudara, mereka akan membenci bila melihat Saudara datang. Kolose 4:5,6 berkata, "Hiduplah dengan penuh hikmat terhadap orang-orang luar, pergunakanlah waktu yang ada. Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang." Orang Kristen yang bekerja sambil berkhotbah kepada orang lain perlu mengerti bahwa mimbar adalah tempat untuk berkhotbah. Tidak seorang pun pernah bisa dibawa pada Yesus dengan jalan mengomelinya.
Jangan selalu bicara dengan tinggi hati kepada mereka yang belum diselamatkan yang ada di sekitar saudara, mereka akan membenci bila melihat Saudara datang. Kolose 4:5,6 berkata, "Hiduplah dengan penuh hikmat terhadap orang-orang luar, pergunakanlah waktu yang ada. Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang." Orang Kristen yang bekerja sambil berkhotbah kepada orang lain perlu mengerti bahwa mimbar adalah tempat untuk berkhotbah. Tidak seorang pun pernah bisa dibawa pada Yesus dengan jalan mengomelinya.
Jangan kendur.
Orang Kristen yang bekerja harus dapat memikul lebih banyak daripada bagian pekerjaan mereka. Benar-benar merupakan dosa bagi orang percaya kalau mereka melakukan kurang daripada yang terbaik yang bisa mereka lakukan. Efesus 6:6 berkata, "Jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan hati orang, tetapi sebagai hamba-hamba Kristus yang dengan segenap hati melakukan kehendak Allah."
Orang Kristen yang bekerja harus dapat memikul lebih banyak daripada bagian pekerjaan mereka. Benar-benar merupakan dosa bagi orang percaya kalau mereka melakukan kurang daripada yang terbaik yang bisa mereka lakukan. Efesus 6:6 berkata, "Jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan hati orang, tetapi sebagai hamba-hamba Kristus yang dengan segenap hati melakukan kehendak Allah."
Dengan kata lain, kita jangan hanya memperhatikan jam, melainkan
menjadi hamba-hamba Kristus yang melakukan kehendak Allah dengan segenap
hati. Kita seharusnya mempunyai reputasi karena pekerjaan yang baik
sehingga bila seorang pengusaha pergi ke kantor tenaga kerja untuk
mencari tenaga baru, ia akan berkata, "Jika kamu mempunyai seorang
tenaga kerja Kristen, kirimkan ke tempat saya." Kolose 3:23 mengatakan
kepada kita, "Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap
hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia."
Jangan menurun.
Jangan biarkan hidup kekristenan Saudara mundur, jangan pernah berkompromi. Bersukacitalah selalu, karena sukacita dari Allah adalah kekuatan Saudara. Saudara perlu menghimpun sukacita itu pada pagi hari sebelum Saudara berangkat bekerja. Saudara perlu hidup berkemenangan dalam pekerjaan itu, sebab orang-orang yang tidak mengenal Tuhan sedang memperhatikan Saudara. Saya telah mengamati bahwa sebagian besar orang di tempat kerja tidak begitu tertarik pada soal sorga atau neraka, apa yang mereka ingin ketahui adalah bagaimana bekerja dengan berhasil pada hari Senin. Jika mereka melihat kemenangan dalam hidup Saudara, mereka akan ingin mengetahui penyebabnya.
Jangan biarkan hidup kekristenan Saudara mundur, jangan pernah berkompromi. Bersukacitalah selalu, karena sukacita dari Allah adalah kekuatan Saudara. Saudara perlu menghimpun sukacita itu pada pagi hari sebelum Saudara berangkat bekerja. Saudara perlu hidup berkemenangan dalam pekerjaan itu, sebab orang-orang yang tidak mengenal Tuhan sedang memperhatikan Saudara. Saya telah mengamati bahwa sebagian besar orang di tempat kerja tidak begitu tertarik pada soal sorga atau neraka, apa yang mereka ingin ketahui adalah bagaimana bekerja dengan berhasil pada hari Senin. Jika mereka melihat kemenangan dalam hidup Saudara, mereka akan ingin mengetahui penyebabnya.
Dalam 1Petrus 3:15 Rasul menulis, "Dan siap sedialah pada segala
waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang
meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada
padamu." Dan kita harus melakukannya dengan lemah lembut dan rasa
hormat. Bila orang lain melihat kita hidup penuh kemenangan dalam
pekerjaan kita maka kita akan memiliki kesempatan yang sangat efektif
untuk bersaksi.
Sebagai orang Kristen kita perlu melihat bahwa pekerjaan sehari-hari
kita memiliki arti yang kekal, sebab kita melayani Yesus sementara kita
bekerja.
Sumber: Tise
http://artikel.sabda.org/pandangan_kristen_tentang_pekerjaan_sehari_hari
No comments:
Post a Comment