Dan kepada anggota-anggota tubuh yang menurut pemandangan kita kurang terhormat, kita berikan penghormatan khusus.- I Korintus 12:23
Saat
Perang Dunia II berlangsung, Inggris mengalami banyak masalah. Salah
satu masalah yang cukup serius adalah banyaknya pekerja tambang
batubara yang mengundurkan diri karena merasa bekerja di tempat yang
kotor dan merasa itu bukan pekerjaan yang berharga. Mereka semua ingin
bergabung dengan wajib militer yang akan mendapat banyak pujian dan
menganggap bahwa menjadi tentara jauh lebih berharga daripada menjadi
pekerja tambang. Jika pengunduran diri ini dibiarkan, Inggris akan
kekurangan pasokan batubara, ini berarti rakyat dan militer Inggris
akan mendapat masalah besar.
Melihat
kenyataan itu Winston Churchill, PM Inggris pada waktu itu, langsung
menghadapi ribuan pekerja tambang dan dengan penuh semangat mengatakan
kepada mereka tentang pentingnya pekerjaan mereka dan bagaimana peranan
mereka sebagai pekerja tambang untuk dapat menciptakan kemenangan bagi
Inggris. Akhirnya, orang-orang yang keras itu mengucurkan air mata,
menyadari betapa penting dan mulianya pekerjaannya, dan kembali ke
tambang batubara dengan ketetapan hati.
Dalam
dunia pelayanan, apa yang dialami oleh pekerja tambang itu kerap
terjadi. Jika kita ditempatkan dalam sebuah pelayanan yang sederhana,
tidak dilihat banyak orang, dan jarang mendapat perhatian, maka kita
merasa pelayanan kita tidak berharga. Pada saat itulah kita tergoda
untuk masuk dalam pelayanan yang “lebih mulia”, dilihat banyak orang
dan bidang pelayanan yang lebih penting. Padahal kita tahu bahwa semua
pelayanan, apapun bentuknya, adalah penting dan mulia. Entahkah
pelayanan itu di atas mimbar yang dilihat orang banyak, ataukah
pelayanan itu di tempat tersembunyi (misalnya pelayanan doa). Seharusnya
kita belajar untuk menempatkan diri sesuai dengan potensi, talenta,
bidang dan panggilan Tuhan dalam hidup kita. Kita semua adalah satu
tubuh yang masing-masing berfungsi. Tidak ada anggota tubuh yang satu
lebih penting, sementara yang lain kurang penting. Demikian juga halnya
dengan pelayanan kita. Ingatlah, bahwa sesederhana apapun pelayanan
kita, itu tetap penting dan mulia!
Tidak ada pelayanan yang lebih berharga dan lebih mulia dibandingkan dengan pelayanan yang lain.
No comments:
Post a Comment