Faceblog Evolutions Faceblog Evolutions Faceblog Evolutions Faceblog Evolutions
1 2 3 4

Tuesday, 4 February 2014

Bangunlah dan Pergilah


Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya: "Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?" Jawab Saulus: "Siapakah Engkau, Tuhan?" Kata-Nya: "Akulah Yesus yang kauaniaya itu. Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat. 
Kisah Para rasul 9:4-6 



Pada ayat pertama, kisah para rasul 9 menuliskan bagaimana berkobar-kobarnya hati Saulus (sebutan untuk Paulus sebelum bertobat) untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan.
Namun seperti halilintar di siang bolong, justru rencana Saulus untuk berniat jahat kepada para murid Tuhan digagalkan oleh Tuhan sendiri. Tidak hanya menggagalkannya tapi yang lebih luarbiasanya lagi Tuhan memiliki rencana ajaib bagi Paulus.
Tuhan mulai memperkenalkan dirinya kepada Paulus sebagai Pribadi yang turut teraniaya dikala Paulus menganiaya para pengikut-Nya. Dan yang lebih mengherankan lewat segala kejahatan yang telah diperbuat Paulus—Tuhan tidak memberikan suatu penghukuman, melainkan meminta Paulus;  
”Bangunlah dan pergilah, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kau perbuat.” 

Dalam perjalanan ke Damsyik ini, perjalanan dengan hati berkobar untuk mengancam dan membunuh.. Tuhan memanggilnya, menyadarkannya dan bahkan memakainya untuk menjadi pelayan dan saksi-Nya. ”Tetapi sekarang, bangunlah dan berdirilah. Aku menampakkan diri kepadamu untuk menetapkan engkau menjadi pelayan dan saksi tentang segala sesuatu yang telah kaulihat dari pada-Ku dan tentang apa yang akan Kuperlihatkan kepadamu nanti.” (Kis.26:16). 

Kisah ini mengingatkan kepada kita bahwa Paulus dipilih bukan karena siapa dirinya. Sebelum pertobatannya, Paulus bukanlah orang yang lebih baik dari kita. Ia dipilih oleh Tuhan juga bukan karena memenuhi standart kriteria seorang pelayan atau murid Tuhan. Hanya karena anugerah Allah yang membuat Paulus dipilih menjadi pelayan dan saksi-Nya. Bagian Paulus adalah ”bangun dan pergi” untuk mulai mengikuti kehendak Tuhan dalam hidupnya.

Demikian halnya dengan diri kita, tidak ada hal yang pantas diperhitungkan dalam pribadi kita yang membuat kita dapat melayani dan menjadi saksi Tuhan, selain anugerah Tuhan sendiri bagi kita. Hanya jika Tuhan meminta kita saat ini untuk terlibat dalam pekerjaan-Nya, maukah kita meresponi panggilan Tuhan tersebut? Apakah kita sampai saat ini hanya menjadi orang yang takut untuk ”bangun dan pergi” mengikuti kehendak Tuhan, karena masih diliputi dengan ”hati yang berkobar” untuk memuaskan diri? Banyak hal yang dapat kita kerjakan untuk melayani Tuhan dan menjadi saksi-Nya. Semuanya dimulai dengan kemauan untuk ”Bangun dan Pergi.” Roh Kudus yang akan memberikan kuasa untuk bersaksi bagi Tuhan.

No comments: